Sebab-sebab Perang Dunia I
Meletusnya Perang Dunia I terdapat dua sebab yang mempengaruhi, yaitu
sebab-sebab umum dan sebab-sebab khusus.
Sebab – sebab Umum :
1.
Kemajuan industri; kemajuan industri di Eropa
menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang
ekonomi, politik, sosial dan budaya.
2.
Politik Kolonialisme dan Imperialisme; kemajuan
industri yang dicapai itu mengakibatkan munculnya politik kolonialisme dan
imperialisme.
3.
Politik Mencari Kawan; keadaan fisik dan politik yang
semakin tegang merupakan salah satu sebab yang mendorong negara-negar
untuk mencari kawan dalam menghadapi lawan.
4.
Perdamaian Bersenjata; pada mulanya memang tidak ada
perang, tetapi suasana tetap tegang dan panas.
Sebab Khusus :
Terbunuhnya Putra Mahkota Austria Francis Ferdinand di Sarajevo pada
tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerakan Serbia Raya).
Kejadian tersebut menyulut meletusnya Perang Dunia I. Ketika itu, ia bersama
istrinya mengadakan kunjungan untuk melihat dari dekat latihan perang di daerah
Bosnia. Ternyata latihan perang itu dianggap sebagai tantangan oleh pihak
Serbia Raya (yang didukung oleh Rusia). Kemudian Austria mengirim ultimatum
kepada Serbia yang disusul dengan pengumuman perang.
Jalannya Perang Dunia I
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah:
- Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri dari 4 negara yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
- Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara yang antara lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang dan lain-lain.
Akhir Perang Dunia I (11 Nopember 1918)
Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin
bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum
komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi
serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis.
Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Hitler menamakan gerakan
spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang
menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh
Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan
selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan
oleh kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti
Kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga
Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang
maupun negara-negara yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian
perdamaian seperti;
Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu,
yang isinya:
-Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan
Eupen-Malmedy kepada Belgia.
-Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
-Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh
Inggris, Perancis, dan Jepang.
-Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
-Angkatan perang Jerman diperkecil.
-Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris.
Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu
selama 15 tahun. Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang oleh
Woodrow Wilson (Presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George
(Inggris) dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal
dengan The Big Four.
Perjanjian St. Germain (10 Nopember 1919) antara Sekutu dengan Austria yang
isinya
antara lain:
-Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman-Austria.
-Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia
dan Bohemia, Moravia kepada Cekoslowakia.
-Perjanjian Neuilly (27 Nopember 1919) antara pihak sekutu dengan Bulgaria
yang isinya adalah Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.
Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara sekutu dengan Hongaria yang isinya
antara
lain:
-Daerah Hongaria diperkecil.
-Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hongaria.
Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turki yang isinya
antara lain:
-Daerah Turki diperkecil dan hanya tinggal kota Konstantinopel
dan sekitarnya.
-Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
-Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
-Dardanella, Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk
kapal-kapal dari semua bangsa.
-Armenia diberi status merdeka.
-Kurdi merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar